• Teori Kepribadian Bangsa Timur


    Kepribadian Bangsa Timur
       Lazimnya bangsa didunia ini dibagi menjadi 2, yaitu bangsa barat dan bangsa timur.Indonesia merupakan satu dari sekian banyak bangsa yang disebut bangsa timur. Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Di Indonesia banyak sekali kebudayaan dan kepribadian yang ada, karena seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki banyak sekali suku sehingga sudah sangat pasti kebudayaannya pun berbeda.
     Segala sesuatu yang terdapat di dalam masyarakat ditentukan  oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu.Kepribadian suatu bangsa dapat dilihat dari ideology bangsa tersebut. Sistem ideologi yang ada biasanya meliputi etika, norma, adat istiadat, peraturan hukum yang berfungsi sebagai pemberi arah  dan pengontrol perilaku manusia atau masyarakat agar sesuai dengan kepribadian bangsa yang sopan, santun, ramah, dan tidak melakukan hal – hal yang dapat mencoreng kepribadian bangsa. Dapat dikatakan bahwa  masyarakat daerah timur dengan contoh Indonesia, sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada di Indonesia.Tidak sedikit perbedaan antara bangsa barat dan bangsa timur. Dilihat dari cara berpakaian, berkata, tingkah laku, cara makan dan sebagainya.dalam hal berpakaian dapat dikatakan bangsa timur lebih tertutup dibangding bangsa barat. Begitu juga dalam hal tingkah laku, bangsa timur lebih halus dibanding bangsa barat.


    Basically, tiap suku bangsa mempunyai ciri khas masing-masing. Berbicara tentang kebudayaan, bangsa Asia terkenal memegang banyak nilai. Apa itu? Untuk mengetahuinya, ayo kita simak baik-baik.

    1. Hospitality
    Sifat ramah dan hangat menjadi ciri khas budaya timur yang paling menonjol, Bangsa Asia dikenal pintar bersosialisasi karena sifatnya yang sangat peduli dan murah senyum, bahkan dengan orang lain sekalipun. Itu sebabnya industri pariwisata Asia terkesan full service dan lebih popular dibandingkan bangsa lain. Sehingga membuat turis menjadi merasa lebih diterima saat dating ke Negara-negara Asia.
    “Orang Asia lebih peduli akan keadaan sekitarnya, dibandingkan orang Amerika dan Eropa yang hidupnya lebih individualis.” Menurut penelitian Universitas Michigan. Hal ini juga dibuktikan dalam sebuah kelas fotografi. Orang Asia lebih mementingkan background dibandingkan orang Amerika yang lebih memfokuskan pada objek fotonya. Karena sifat ramahnya itu membuat orang Asia menjadi kurang bisa berbicara. Orang Asia terdengar terbelit-belit dalam berbicara karena kebanyakan basa-basi, dibandingkan orang barat yang langsung ke intinya.

    2. Hardworking
    Karena rajin, orang-orang Asia terkenal sebagai pekerja keras. Mempunyai motto “Work to live, not live to work.” Inilah alasannya mengapa bangsa barat senang menjalin kerjasama dengan orang Asia. Mereka salut banget dengan etos kerja kita yang gigih dan pantang menyerah. Keberhasilan ekonomi China yang bias menjadi ancaman untuk Negara maju lainnya. Mungkin karena semangat kerja ini yang membuat banyak orang Asia menempati posisi penting di dunia. Salah satu contohnya adalah Ibu Sri Mulyani yang pernah menjadi menteri keuangan Indonesia yang sekarang jadi Managing Director di World Bank. Hmmmmmm, bangganya….

    3. Religius & Well-cultured
    Asia juga terkenal karena keragaman ras dan kebudayaan. Tidak hanya menang kuantitas, hal utama yang menjadi pedoman hidup orang Asia adalah tradisi dan agama. Karena keterikatan dengan adat dan budaya menjadikan pembatas individu-individu Asia untuk mencapai potensi maksimalnya.

    4. Respect for Elders
    Orang Asia sangat menjunjung tinggi rasa hormat terhadap siapa pun, terutama dengan dengan orang yang lebih tua. Tidak hanya dari omongan maupun gaya bahasa, segala tindak-tanduk kelakuan kita sama orang lain pun harus sesuai norma kesopanan.

    5. Diligent
    Karena rajin dan disiplin, pelajar-pelajar Asia terkenal pintar untuk urusan akademik.   Walaupun pendidikan Asia terkesan membosankan karena focus kepada teori. Namun hal tersebut tidak membuat pelajarnya mempunyai kendala untuk dating setiap hari maupun membuat pekerjaan rumah di rumah. Namun sayang, karena kurangnya praktek membuat pelajar Asia stereotype “hanya” jago teori.

    6.Attached to Norms
    Sebagai bangsa timur, kita dikenal amat menjunjung tinggi norma-norma. Kebanyakan orang Asia menganut budaya malu. Hal ini membuat orang Asia menjadi sungkan dalam segala hal. Mulai dari omongan, sikap dan tindakan sehari-hari, harus melewati  pemikiran panjang. Tujuannya apalagi kalau bukan untuk menghindari  penilaian negatif masyarakat. Masyarakat Asia cenderung judgemental menyangkut hal-hal yang bertentangan dengan norma.

    7.Strong family Ties
    Keluarga merupakan hal yang paling penting dalam hidup orang-orang Asia. Tidak hanya dengan keluarga inti saja melaikan dengan keluarga jauh pun yang jarang bertemu ikatannya bisa sangat kuat. Keluarga menjadi factor utama dalam hal mempertimbangkan banyak hal seperti urusan jodoh dan karir.




    - Memperkenalkan bahwa masyarakat bali merupakan masyarakat yang ramah tamah dan cinta damai.

    - Sebagai contoh untuk Masyarakat Indonesia bahwa Bali merupakan salah satu tempat di Indonesia yang memiliki rasa toleransi beragama yang tinggi. Sehingga Persatuan dan Kesatuan NKRI tetap bisa kita jaga selamanya.. saya yakin semua warga negara Indonesia mencintai NKRI kita yang tercinta.. Jadi mari kita pertahankan NKRI selama waktu masih berjalan.

    - Sebagai salah satu tempat curahan rasa, saling berbagi suka dan duka dari orang di seluruh dunia.. Sehingga rasa persaudaraan di Dunia dapat semakin meningkat serta Bali bisamenjadi rujukan Dunia dalam hal “Peace for Universe”… rasa damai amat sangat penting bagi seluruh kehidupan di dunia ini.. Dengan Perdamaian, Kita mampu memaknai apa itu hidup.

    - Dan yang terakhir, kita tidak akan tersekat-sekat lagi oleh agama,ras, suku, bangsa, dll…Semuanya diliputi rasa cinta kasih… Persaudaraan, Tenggang rasa,.. :)
    Bagi saya, agama itu seperti alat transportasi.. walaupun alat transportasi kita berbeda, yang jelas tujuan kita sama (sebagai pedoman hidup untuk berbuat baik) . .Jadi untuk apa diperdebatkan? Bukankah Agama itu tidak perlu diperdebatkan, karena perdebatan itu dasarnya adalah logika. Dan logika itu pelitanya adalah otak.. Sedangkan agama, pelitanya adalah hati nurani.

    http://filsafat.kompasiana.com/2011/05/03/bali-contoh-kehidupan-toleransi-beragama-di-indonesia-menuju-peace-for-universe/

0 komentar:

Posting Komentar